Bob A PMS
|
URAIAN PENGALAMAN:
Saya berani taruhan bahwa anda pasti bertanya-tanya kenapa sampai
saya memiliki sebuah gedung gereja. Ketika anak-anak saya menghabiskan waktu
saya bersama-sama dengan kakekku. Mereka tinggal rumah yang tadinya adalah
sekolah yang dibangun pada tahun 1896, dekat dengan sungai Mississippi, yang
mengingatkanku akan masyarakat yang paling ramah yang pernah kujumpai.
Tahun 1984, ada gedung gereja yang mau dijual, jadi saya beli. Kakek saya
begitu bangga dan berkata, “Saya punya gedung sekolah, kamu punya gedung gereja,
kita bisa menjalankan gedung pertemuan.”
Bet you wonder why I own a
church? As a child I spent a lot of time with my grandparents.
They lived in a school house built in 1896, along the Mississippi River.
It was back in the bluffs with the most honest people I ever met.
In 1984 the church was for sale, so I bought it.
My grandfather was as proud as could be and said, "I own the school, you
own the church, we can run city hall."
Ketika saya sedang memperbaiki atap gedung gereja tersebut, nenek
saya datang membawakan makan siangku. Kemudian saya turun untuk makan dan
istirahat. Saya juga membantu iparku untuk memunguti sampah atap yang kujatuhkan.
Saya kembali cepat-cepat ke atap untuk memasang kertas pelapis, jadi saya
meninggalkan nenek dan iparku untuk
menghabiskan makan siangnya di tangga depan. Setelah bekerja beberapa hari
dengan tali pengaman terlilit di pinggangku, kemudian saya berpikir bahwa saya
tidak akan jatuh, jadi kali ini saya tidak lagi menggunakan tali pengaman itu.
Syukurlah, memang saya tidak jatuh, sebab sekiranya saja jatuh dan tiba-tiba
terhenti tergantung di tali itu dari setengah ketinggian saja, pasti tulang
belakangku akan patah menjadi dua bagian.
While working on the church roof, my grandmother brought me lunch.
I came down off the roof to take a break.
I was paying my brother-in-law to help pick up the garbage as I tore off
the roof. I was in a hurry to get
back up and finish installing the felt paper, so I left my brother-in-law and
grandmother on the front steps, eating their lunch, and went back up on the
roof. After working a few days with
a rope around my belt, I thought I wouldn't fall so I didn't use it this time.
Thank God I didn't, because a sudden stop half way down would have surely
snapped my back in half.
Saya ingat saya sedang mencabut paku dari papan tempat saya
berpijak tanpa menyadari bahwa hal tersebut akan menyebabkan papan tersebut
miring, saya ingat saya berkata kepada diri sendiri bahwa jikalaupun jatuh dari
tepi atap tersebut, tidak terlalu jauh jugalah. Tiba-tiba saja, saya meluncur
jatuh dari atap itu. Susah sekali saya menjelaskan kejadiannya, sebab tidak ada
suatu yang dapat jadi perbandingannya. Ketika saya terhempas ke tanah, rasanya
badan saya seperti ditabrak oleh gerbong kereta api barang dengan kecepatan 100
mph
(160 km
per jam).
I remember pulling the nails out of the boards that I was standing on, not
knowing that the board was going to tilt, I remember falling over the edge
saying to myself "maybe it isn't
that far." All of a sudden, I went flying off the roof.
The following experience is so hard to explain, because there is nothing
I can compare it to. When I hit the
ground, it seemed like the momentum of a freight train going 100 mph knocked me
out of my body.
Seingat saya, kemudian saya berdiri dan melihat sekeliling dan
semuanya kelihatan serba berwarna hijau. Hijau muda, hijau tua, semuanya
bayangan pun berwarna hijau, demikian juga dengan bangunan gereja dan sungai
Mississippi.
Saya kira kepalaku mungkin retak, lalu
kupegang dengan kedua tanganku dan berbaring. Ketika badanku menyentuh tanah,
saat itulah gambar-gambar tentang kehidupanku memenuhi pikiranku. Itu seperti
kereta api barang dengan yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Setiap gerbong
berisi pengalaman hidupku (yang baik dan yang buruk), dari waktu ketika saya
masuk ke dalam rahim ibuku hingga waktu sekarang.
Tidak ada yang lain yang memberi penghakiman atas segala perbuatanku, hanya
diri saya sendiri. Saya ingat saya merasa begitu buruk ketika memukul katak
dengan sebuah tongkat saat saya masih kecil. Pada gambar terakhir saya melihat
istriku dengan kedua anakku yang berumur 2 dan 4 tahun.
I remember standing up and looking around and seeing that everything was in the
color green. Light green, dark
green, all shades of green. The
church was green, Mississippi River was green.
I thought I broke my head, I put my two hands on my head to hold it, and
I laid down on my back. As my body
hit the ground, pictures of my life went through my mind.
It was like a freight train of knowledge moving at the speed of light.
Each car was experiences of my life (both good and bad), from the time
that I entered my mothers womb, until the present.
I was the only one to judge my actions.
I remember feeling so bad that I hit a frog with a stick as a young
child. The last frame was a shot of
seeing my wife with my two children, 2 and 4 years old.
Setelah pengulasan balik kehidupanku
(gambar-gambar) tersebut, saya
dengar nenekku mendoakan saya, jadi saya juga ikut berdoa, “Tuhan Yesus yang
baik, jika Engkau memberi kesempatan kepadaku untuk membesarkan anak-anakku,
saya akan melayaniMu sepanjang umur hidupku, di dalam nama anakMu Kristus Yesus,
Amen.”
After the life review, I heard my grandmother saying prayers over me, so I also
said my prayers, “Dear lord Jesus if you let me raise my kids I will work for
you the rest of my life, in your son’s name Jesus Christ amen.”
Kemudian saya kembali berada di dalam tubuhku. Saya perhatikan
ada memar berwarna hitam dan biru di dadaku bekas benturan dengan daguku, tetapi
saya tidak mengerti
(lihat cerita di bawah mengenai sinar x di badan bagian atas). Beberapa hari yang
lalu saya mencabut beberapa gigi gerahamku dan lupa memberitahukan kepada dokter
bahwa saya sedang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Yang mengherankan
adalah bahwa beberapa hari sebelumnya saya meminta tolong kepada saudaraku untuk
membersihkan kayu-kayu yang tidak lagi dipakai dari sekeliling gereja dan dia
melakukannya, kecuali satu lembar papan triplex masih tertinggal, terganjal oleh
kayu dan batu sehingga berjarak 4 cm dari tanah, cukup berfungsi sebagai
bantalan untuk menyerap benturan yang menghindarkan saya dari kematian.
I came back into my body. I noticed
that my chest was black and blue from my chin hitting it, but didn't understand.
I had my wisdom teeth pulled a few days ago and forgot to tell the
doctors that I was on pain medication.
What was amazing was that I had my brother clean up the loose wood around
the church the day before. He
cleaned all of it except a sheet of plywood that was supported by lumber and
rocks about one and one-half inches off the ground.
It was enough of a cushion to break my fall so I didn’t’ die.
Sejak kecelakaan tersebut, saya tidak lagi sama dengan yang
sebelumnya, keinginanku dan hobbiku benar-benar sudah berbeda. Perubahan yang
paling utama sesudah pengalaman saat nyaris mati (mati suri) tersebut adalah
bahwa saya menerima kemampuan fisik dan paranormal. Yang paling menyolok adalah
hubungan pribadiku dengan Yesus dan kuasa doa.
I am not the same person that I was before the accident.
I know of that person, but our interests and hobbies are totally
different. The most remarkable part
about my NDE has been the psychic and paranormal gifts afterwards.
The most pronounced as being the connection with Jesus and the power of
prayer.
Sesudah kembali ke rumah, saya mendapat pekerjaan sampingan di
gudang bea cukai. Tepat pada hari yang sama sesudah 6 hari kemudian, saya jatuh
lagi ke lantai dari ketinggian 6 kaki
(1.8 meter), persendian tanganku lepas dan harus nginap lagi di rumah sakit.
Kali ini mereka mengambil foto rontgen
(Sinar-X) tubuhku bagian atas dan didapati banyak yang rusak. Perusahaan
ansuransi menolak membayar biayanya dengan alasan bahwa saya sedang mengerjakan
pekerjaan sampingan. Saya mencoba memberitahu mereka bahwa kerusakan tersebut
mungkin disebabkan oleh karena kecelakaan yang terjadi minggu lalu, tetapi
sia-sia, karena dalam catatan mereka bahwa pada kecelakaan di gedung gereja
tersebut, yang mendarat duluan adalah kaki saya.
After being home I got a side job working on a custom home.
On the same day, a week later, I fell 6 feet along the foundation, my arm
fell out of its socket and off to the hospital I went again.
This time they x-rayed the top of my body and they could see that there
was a lot of damage. The insurance
wouldn't pay for it, because it was a side job. I told them that I fell off a
church roof a week before, and this is probably due to this fall, but it didn't
help. On the records it stated that
I landed on my feet.
Saya ingat saya duduk di tempat tidur saya dan berdoa, “Tuhan
Yesus yang baik, tidak akan ada orang yang membutuhkan tukang sepertiku yang
kini cuma punya satu tangan dan yang juga tidak bisa membaca dan menulis dengan
baik.” Kemudian seorang malaikat mendatangiku dan berkata bahwa saya akan
menjadi orang besar. Malaikat tidak pernah berbohong, sampai sekarang sudah ada
30 proyek yang berhasil kuselesaikan. Setiap kali saya berdoa, selalu aku
dapatkan jawaban.
I remember sitting on my bed saying my prayers "Dear lord Jesus, who wants a
one-armed carpenter that can't read and write that good." Then an angel came to
me and told me that I will be a boss.
Angels never lie, and I have worked on 30 projects so far.
And each time I say my prayers they are always answered.
Sepanjang umur hidupku saya menderita disleksia
(suatu kelainan
pada otak yang menyebabkan orang kesulitan membaca dan menulis). Di sekolah saya
selalu mendapat nilai terendah. Saya bertemu dengan istriku ketika masih di
Sekolah Menengah Atas, dan dialah yang selalu mengerjakan pekerjaan rumahku
sampai lulus. Yang sedihnya adalah, bahwa orang-orang yang punya kemampuan
membaca dan menulis jarang sekali memanjatkan doa kepada Penciptanya. Saya tidak
akan pernah menukar ketidakmampuanku ini dengan apapun, sebab ketidakmampuanku
inilah yang telah membukakan mataku untuk memperoleh pengertian yang lebih
tinggi seperti pada buku-buku yang telah kutulis, dan Tuhan selalu menolongku
pada setiap halamanya.
I was affected my whole life with being dyslexic, I got D's and F's all through
grade school. I met my wife in high
school and she did all my homework to get me through high school. But the sad
thing is that all the people that have the ability to read and write seldom pray
to their maker. I wouldn't change my
disabilities for anything, for they have opened my eyes to a higher
understanding in that my books are open through prayer, and God always puts me
on the right page.
Setahun kemudian saya berbincang-bincang dengan nenek tentang
peristiwa itu, tentang penglihatan yang semuanya serba berwarna hijau itu,
ketika aku memegang kepalaku dan berbaring itu. Nenekku berkata bahwa saya tidak
pernah berdiri, dari saat terjatuh sampai dimasukkan petugas kesehatan ke dalam
mobil ambulans. Saya pikir mungkin karena sudah tua, nenekku tidak ingat lagi
kejadian itu, karena aku tahu betul bahwa saya memang berjalan-jalan saat itu.
Lalu aku memberitahukan iparku yang pada saat itu juga berada di sana, dan
dia mengatakan yang sama dengan yang dikatakan nenek. Lalu saya
berpikir bahwa memang tidak mungkin saya bisa berbaring ke tanah sambil
kedua tanganku memegang kepalaku dari
sisi kiri dan kanan. Tetapi saya tahu bahwa memang saya melakukan seperti itu.
Aku kira bahwa jika Tuhan yang telah meletakkanku kembali ke dalam tubuhku, saya
tidak perlu fisik tanganku.
A year later I was talking to my grandmother about falling and walking around
and seeing everything green, and holding my head and laying down.
My grandmother said you fell off the roof and you never got up until the
paramedics put you in the ambulance.
I figured she was just old and couldn't remember because I knew I was walking
around, so I called my brother-in-law who was their also.
And he said the same thing.
You fell and laid on the ground until the paramedics put you in the ambulance.
And I noticed one other thing, its impossible for me to hold onto my head
with one hand on each side and lay down on the ground.
But I know I did it. I guess
when God laid me back down in my body I didn't need my physical arms.
Catatan :
Tuhan mengaruniakanku seorang istri yang baik, dan dialah yang
mengetik tulisan ini untukku, untuk menutupi kekurangan yang ada pada diriku.
Sejak saya bertemu dengannya pada usia 15 tahun, dialah yang jadi malaikatku,
dan tulisan ini ku persembahkan untuk kasihnya kepadaku, yang tidak memandang
apapun yang terjadi.
Selamat menikmati hari yang baik, karena itu adalah pilihan.
Bob A.
p.s. God gave me a great wife and she is still typing this note for me,
overcoming my flaws. And ever since I met her at 15, I thought she was an angel,
and I dedicate this page to her for loving me no matter what.
Have a great day, because its a choice
Bob A.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Apakah anda mengkonsumsi obat-obatan atau sejenisnya yang mungkin
dapat memberi pengaruh kepada pengalaman anda tersebut ?
Tidak terlalu yakin. Saya memang sedang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit
ketika kecelakaan tersebut
(lihat cerita mengenai cabut gigi di atas).
Any
associated medications or substances with the potential to affect the
experience:
Uncertain, Explanation:
I was on painkillers before the accident occurred.
Apakah pengalaman tersebut susah dilukiskan
dengan kata-kata?
Ya.
Was the
experience difficult to express in words?
Yes
Bagian manakah dari pengalaman tersebut yang membuat anda
kesulitan untuk menjelaskan?
Saya tidak bisa menjelaskannya, saya hanya bisa menggambarkan analoginya saja,
yaitu seperti mendapat hantaman dari gerbong kereta api barang yang melaju
dengan kecepatan 100 mph
(100 mile per hour = 160 km/jam)
What was
it about the experience that makes it hard to communicate?
Cannot
explain the experience, can only draw analogies to the experience.
It felt like the momentum of a 100 mph freight train.
Pada saat anda berada pada pengalaman tersebut, apakah ada
peristiwa yang bisa mengancam nyawa?
Iya, saya terjatuh dari atap bangunan gereja dan pingsan.
At the
time of the experience, was there an associated life threatening event?
Yes
Describe: Fell from the roof of a
church and was knocked unconscious.
Bagaimana tingkat kesadaran dan kewaspadaan anda saat pengalaman
tersebut?
Saya tidak menyadari bahwa ternyata tubuhku tergeletak di tanah,
sebab saya merasa bahwa saat itu saya berdiri dan berjalan-jalan, seperti tidak
ada masalah. Satu-satunya yang berbeda adalah bahwa semua nampaknya serba hijau,
seperti penglihatan ketika memakai kacamata yang lensanya berwarna hijau. Ada
energy yang mengalir melalui saya, saya tidak bisa melihat nenek, tapi bisa
mendengarnya.
What was your level of
consciousness and alertness during the experience?
I didn't realize that my body was
on the ground, because I was up and walking around and felt like I was fine.
The only difference was that everything was tinted green like looking
through green-colored sunglasses.
There was energy flowing through me, I can't see my grandmother, I hear her.
Klo begitu, pengalaman itu seperti bermimpi?
Tidak
Was the
experience dream like in any way?
No.
Apakah anda merasa bahwa alam sadar anda
terpisah dari tubuh anda?
Iya.
Did you
experience a separation of consciousness from your body?
Yes
Tolong gambarkan kira-kira bagaimana penampilan anda ketika anda
terpisah dari tubuh anda :
Saya tidak bisa melihat diriku sendiri.
Describe
your appearance or form apart from your body:
I didn't see myself.
Perasaan apa saja yang anda rasakan saat itu?
Tidak ada
What
emotions did you feel during the experience?
None
Apakah anda mendengar suara yang
tidak biasa atau suara ribut?
Tidak, hanya suara nenekku saja.
Did you
hear any unusual sounds or noises?
Only my grandmother
Apakah anda melewati terowongan atau
ruang tertutup?
Tidak
Did you
pass into or through a tunnel or enclosure?
No
Apakah anda melihat sinar?
Iya, apa saja yang saya lihat, semuanya serba berwarna hijau.
Did you
see a light? Yes
Describe: Everything I looked at had
a green tint to it
Apakah anda bertemu dengan, atau
suatu melihat mahluk lain?
Tidak
Did you
meet or see any other beings? No
Apakah anda mengalami pengulasan
kembali peristiwa-peristiwa hidupmu yang sudah lalu?
Iya. Saya melihat setiap perbuatanku, satu demi satu, yang baik maupun yang
buruk. Di luar perasaanku sendiri ketika melihat setiap kejadian tersebut, tidak
ada penghakiman yang lain. Sebagai contoh, perasaanku sangat sedih ketika aku
memukul seekor katak dengan sebuah tongkat saat
masih kecil. Yang terakhir adalah gambar istri dan anak-anakku. Kemudian saya
mendengar nenekku mendoakanku. Saya juga mulai berdoa, saat itu saya belajar
tentang kuasa doa dan menaruh imanku kepada Yesus.
Did you
experience a review of past events in your life?
Yes
Describe: I saw every act in my
life, frame by frame and every good thing and every bad thing.
There was no judgment, other than how I felt about the incident.
For example, I remember during the life review feeling so bad about
hitting the frog with a stick when I was a child.
The last frame was of my wife and children.
I then heard my grandmother praying over me.
I started to pray also. In
that moment I learned the power of prayer and put my faith in Jesus.
Apakah anda memperhatikan atau
mendengarkan suatu kejadian atau tentang orang-orang yang kemudian bisa
dibuktikan kebenarannya?
Tidak
Did you
observe or hear anything regarding people or events during your experience that
could be verified later? No
Apakah anda melihat atau berada di
tempat yang indah atau suatu tempat, atau tingkat atau dimensi yang sama sekali
berbeda?
Tidak
Did you
see or visit any beautiful or otherwise distinctive locations, levels or
dimensions? No
Apakah anda merasa bahwa ada suatu
yang berbeda dengan tempat atau waktu?
Iya, saya melihat semua ulas balik kehidupaku dalam waktu sekejap mata saja,
mengalir dengan kecepatan cahaya. Jika menggunakan waktu dunia sekarang,
diperlukan beberapa tahun untuk menunjukkannya kepada orang lain satu demi satu
perjalanan hidupku.
Did you
have any sense of altered space or time?
Yes, I
saw everything in the blink of an eye - a whole life review.
It would take years of earth time to relay my life, frame by frame, to
another person. The flow of the
information was conveyed in the flow of light.
Apakah anda merasa anda mendapat
pengetahuan istimewa, tentang susunan jagad raya dan atau maksud tujuannya?
Iya, Saya tahu jika Allah memberi kesempatan kepadaku untuk kembali, hidupku
akan kupersembahkan kepadaNya, dan berusaha sebaik-baiknya untuk menjadi ayah
yang baik buat kedua anakku.
Did you
have a sense of knowing special knowledge, universal order and/or purpose?
Yes
Describe: Yes, I knew that if God
let me come back, I would devote my life to him, and making sure I was a good
father to my two children.
Apakah anda sampai kepada suatu
pembatas atau terhalang oleh fisik suatu bangunan?
Tidak
Did you
reach a boundary or limiting physical structure?
No
Apakah anda menjadi peka/tahu akan
kejadian-kejadian di masa mendatang?
Iya, tapi tidak pada saat pengalaman tersebut terjadi, melainkan beberapa saat
sesudahnya. Saya mengetahui masa yang akan dating karena saya akan melihatnya di
dalam mimpi yang jadi kemudian jadi kenyataan.
Did you
become aware of future events? Yes
Describe: Not during the experience,
but shortly afterwards. I knew the
future because I would see it in dreams that came true.
Apakah anda terlibat atau merasa
ikut ambil bagian dalam mengambil keputusan untuk berada kembali di dalam tubuh
anda?
Iya, saya berdoa kepada Tuhan untuk untuk saya kembali dan Dia melakukannya.
Were you
involved in or aware of a decision to return to the body?
Yes
Describe: I prayed to God to let me
come back and he did.
Apakah anda mendapat suatu kemampuan
fisik, paranormal atau pemberian khusus lainnya sesudah pengalaman tersebut,
yang tidak anda miliki sebelumnya?
Iya, Saya bisa melihat masa yang akan datang di dalam mimpiku, saya bisa tahu
sesuatu dengan berdoa dan kemudian mendengar jawabannya. Saya juga banyak
bertindak sebagai pengantara/mediator yang orang lain tidak pernah ajarkan
kepada saya, tetapi saya sudah diberitahu bahwa hal ini hanya bisa diturunkan
pada garis keturunan saja. Saya
mendapat banyak pengalaman melalui doa dan penyembuhan dengan tumpang tangan.
Belakangan ini saya membongkar suatu kasus pembunuhan yang melibatkan seorang
anak kecil. Juga turut terlibat
dalam penglihatan akan masa yang lalu seseorang yang mengakibatkan rasa dendam
yang masih terbawa sepanjang umur hidupnya akibat kesusahan masa perang sipil.
Saya bertemu dengan seorang musuh yang bertanggung jawab atas pembantaian
batalionku. Pada akhirnya, pengampunan adalah jawabannya.
(Lihat cerita mengenai reinkarnasi di bawah)
Did you
have any psychic, paranormal or other special gifts following the experience you
did not have prior to the experience?
Yes
Describe: I could see the future in
dreams, I know things by praying and then listening to the answers.
I also do many shamanistic things that nobody taught me, but that I have
been told are only passed down in families.
I have had many experiences through prayer and hands-on healing.
I recently helped solve a murder case involving a young child.
And I have been privy to a past-life vision and healing of the remaining
emotional animosity from dying in the civil war and carried into this lifetime.
I met the fellow responsible for slaughtering my battalion.
In the end, forgiveness was the answer.
Apakah sikap atau kepercayaan anda berubah setelah pengalaman tersebut?
Iya, seperti saya sebutkan di atas.
Did you
have any changes of attitudes or beliefs following the experience?
Yes
Describe: See above
Apakah pengalaman tersebut
mempengaruhi hubunganmu, cara hidup sehari-hari, kegiatan agama, memilih
pekerjaan, dll?
Tentu. Jika bukan karena mati suri, perkawinanku pasti sudah gagal. Setelah saya
pulih, saya mulai belajar Alkitab dan itulah yang telah menyelamatkan
perkawinanku. Saya berusaha semampuku untuk memastikan supaya anak-anakku
bertumbuh dengan baik. Yesus, Alkitab dan doa adalah menjadi bagian yang penting
dalam segala hal yang kulakukan di dalam hidupku.
Has the
experience affected your relationships?
Daily life? Religious
practices etc.? Career choices?
Absolutely. Had I not had a
NDE, my marriage would have failed.
When I came back, I started going to bible study and that is what saved my
marriage. I do my best to make sure
my children are raised properly.
Jesus, the Bible, and prayer are a big part of everything I do in my life.
Apakah anda sudah menceritakan
pengalaman ini dengan orang lain?
Iya
Have you
shared this experience with others?
Yes
Emosi apa saja yang timbul pada diri
anda setelah pengalaman tersebut?
Tidak ada.
What
emotions did you experience following your experience?
None
Apa saja yang menjadi bagian yang
paling baik dan yang paling buruk dari pengalaman tersebut?
Bagian yang terbaik adalah ketika saya tahu bahwa saya akan kembali untuk
anak-anakku. Yang paling buruk adalah ketika saya berpikir bahwa bahwa saya
tidak lagi kembali kepada anak-anakku.
What was
the best and worst part of your experience?
The best part was knowing I would be there for my kids.
The worst part was thinking that I would not be there for my kids.
Apakah ada perubahan yang khusus
dalam kehidupan anda akibat dari peristiwa tersebut?
Iya, seperti yang disebutkan di atas.
Has your
life changed specifically as a result of your experience?
Yes Describe: See above
Setelah pengalaman tersebut, apakah
ada sesuatu kejadian atau pengobatan atau sesuatu yang lain, yang menyebabkan
munculnya sebagian dari pengalaman anda tersebut?
Iya. Tiga tahun sesudah peristiwa itu, saya pergi kepada seorang tukang hipnotis
untuk mencari tahu apakah saat itu saya betul-betul berjalan di sekitar tubuhku
atau tidak, sebab nenek dan iparku mengatakan bahwa saya tidak pernah bergerak
sesaat setelah terhempas ke tanah hingga setelah sampai di rumah sakit. Tetapi
bersumpah pun saya berani bahwa pada saat itu saya bangkit dan berjalan. Ketika
ingatan saya dimundurkan
(saat terhipnotis),
pengalaman tersebut hidup kembali dan saya melihat diriku sendiri melayang 300
kaki
(91 meter) di atas dan memandang seseorang
terjatuh dari puncak atap gereja.
Following the experience, have you had any other events in your life,
medications or substances which reproduced any part of the experience?
Yes
Describe: Three years after the
experience, I went to see a hypnotist to find out if I really was walking around
my body. My grandmother and brother
told me that I never moved from the time I hit the ground until the time I was
in the hospital. I could have sworn
I moved because I was up and walking around.
During the regression, I re-lived the NDE.
I saw myself in the clouds 300 feet away watching someone fall from the
church rooftop.
Apakah daftar pertanyaan yang
disampaikan dan informasi yang sudah anda berikan, sudah cukup menggambarkan
pengalaman anda tersebut secara akurat dan menyeluruh ?
Iya.
Did the
questions asked and information you provided accurately and comprehensively
describe your experience? Yes
Apakah anda punya saran untuk memperbaiki daftar pertanyaan yang ada di
www.nderg.org?
Saya ini penderita disleksia, saya senang melihat
kasus-kasus lain di website tersebut.
Please
offer any suggestions you have to improve the www.nderf.org questionnaire?
I am dyslexic. I would love
to hear the accounts on the web.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KEMAMPUAN
PARANORMAL :
Penyembuhan :
Ada seorang ibu
hamil yang mengalami pendarahan ketika memasuki usia kandungan 3 bulan. Pertama
kalinya, saya memberikan dia rosario dan meminta dia berdoa kepada Yesus. Saat
itu bayinya tidak selamat, tetapi pendarahannya berhenti. Kali keduanya, dia
mulai pendarahan lagi ketika masuk usia kehamilan 3 bulan dan dia memanggil saya.
Saya kembali datang dengan rosario dan kami berdoa. Kali ini bayinya selamat dan
pendarahannyapun berhenti. Ketiga
kalinya, ibu tersebut mengalami pendarahan lagi pada kehamilan bulan ketiga.
Kali ini saya serahkan rosarionya kepada dia dan kami berdoa. Bayinya selamat
dan pendarahanpun berhenti.
PARANORMAL GIFTS
Healing :
There was a lady who would hemorrhage three months into her pregnancy.
The first time, I gave her a rosary and asked her to pray to Jesus.
Although she lost the baby, the bleeding stopped.
The second time, she started to hemorrhage at three months into her
pregnancy and called me. I again
came over with a rosary and we prayed.
This time the baby lived and the bleeding stopped.
The third time the same lady hemorrhaged during her third month of
pregnancy and she called me again.
This time I handed her the rosary and we prayed.
The baby lived and the bleeding stopped.
Tentang saudaraku.
Ketika sedang menyetir hendak pulang ke rumah, saya melihat ada
kecelakaan sepeda motor yang parah. Saya merasa harus berhenti dan mendoakan
pengemudi motor tersebut. Belakangan saya tahu bahwa pengendara motor tersebut
ternyata saudara saya yang terluka sangat parah sampai saya tidak mengenalinya.
Karena kuasa doa, sampai sekarang saudara saya tersebut masih hidup.
My Brother
I was driving home and saw this really bad motorcycle accident.
I was compelled to stop and pray for the motorcyclist.
Later, I found out that the motorcyclist was my brother who had been so
badly mangled that I didn't recognize him.
Through the power of prayer, my brother is still with us today.
Karyawan :
Saya mempunyai rekan yang bekerja untukku, dimana keluarganya
tinggal di Irlandia. Ibunya sangat sakit dan hampir meninggal. Rekan tersebut
sangat ingin bertemu ibunya sebelum meninggal, tetapi tidak punya cukup uang
untuk membeli tiket biasa, dia harus beli tiket pesanan untuk bisa kembali ke
Irlandia. Dia terus menerus bertanya kapan dia bisa beli tiket, saya juga
menjawab bahwa saya tidak mendapat tanda/jawaban. Setelah 6 bulan, dia kembali
bertanya apakah ini waktunya untuk membeli tiket, dan saya jawab, “Ya” ini
waktunya. Rekan tersebut membeli tiketnya, menghabiskan waktu 3 hari bersama
keluarganya dan berada dekat ibunya ketika ibunya meniggal. Dia begitu senang
bisa tiba di sana dan berterimakasih sedalam-dalamnya kepada saya setelah
kembali dari negaranya.
Employee
I had a fellow whose family was from Ireland working for me.
His mother was very ill and was dying.
The fellow wanted to be with his mother before she died, but didn't have
the money for a regular ticket. He
had to purchase an advance ticket in order to be able to
afford to go to Ireland. He
kept asking me when to buy the ticket.
I kept saying I wasn't getting anything.
After about six months, he asked me if it was time to buy the ticket.
I told him "yes" it is now time.
The fellow bought the ticket, got to spend three days with his family and
to be with his mother when she passed away.
He was so grateful to be there and thanked me profusely when he got back
to the states.
Reinkarnasi
Saya punya pengalaman yang begitu mendalam ketika saya melihat
diriku sendiri sebagai anggota tentara kesatuan dalam perang sipil.
Sepatuku sudah compang-camping, saya bisa merasakan dingin masuk dari lubang
di bagian tumitnya. Saya sangat letih dan kehilangan pedangku. Saya berjalan
menelusuri parit perlindungan untuk mencari tahu apakah masih ada yang
hidup sesudah serangan di Antietem. Belakangan ketika saya sedang
mengemudi untuk berkunjung ke tempat saudara, saya punya perasaan yang agak aneh,
yang mendorong saya untuk mencari sesuatu yang berhubungan dengan perang sipil,
dan kemudian saya sampai kepada suatu museum suku Indian. Meskipun sebenarnya
saya tidak punya alasan untuk berada di tempat tersebut, tetapi saya
keluar juga dari mobil. Ketika saya
melewati sebuah tenda suku Indian di museum tersebut,
perasaan saya semakin aneh, lalu saya
menemui pegawai museum tersebut untuk bertanya mengenai kemah tersebut. Dia
berkata bahwa tenda itu dari seorang bernama Larry, dia berkeras untuk
menjadikan barang tersebut sebagai koleksi museum yang berasal dari peninggalan
perang sipil.
Reincarnation
I had a profound experience where I saw myself as a Union soldier in the civil
war. My shoes were tattered, I could
feel the cold coming through the holes in the toes.
I was so tired, and missing my sword.
I was walking along a gully picking up heads to see if anyone was alive
after the attack at Antietem. Later,
I was visiting relatives and had an odd feeling that I needed to drive around
and find something related to the civil war.
I came upon an Indian museum.
Although I couldn't understand why I was there, I got out anyway.
As I passed a tepee, I got the strangest feeling.
I went to the curator and asked about the tepee.
He said that a fellow named Larry, insisted that it be part of the
collection and that it was from the civil war.
Kemudian saya menghubungi Larry dan berbincang-bincang malam
harinya. Sebagaimana dengan saya, saya tahu dia juga mengalami kilas balik
mengenai perang sipil tersebut.
Kami saling tidak tahu apa hubungan kami
dalam perang tersebut, tetapi kami merasa ada keterikatan di antara kami. Dia
menyarankan supaya saya pergi ke ulang tahun hari jadi Gettysburg yang ke 135.
Ketika saya datang, saya mencari-cari Larry dan tidak menemukan dia di tempat
pertama. Lalu saya berdoa dan merasa diarahkan ke suatu tempat di antara
orang-orang dari perkemahan tentara kesatuan. Larry juga tidak ada di sana,
tetapi saya bertemu dengan saudaranya. Dia mengatakan bahwa Larry tidak bisa
hadir sebab dia alergi terhadap kain wol.
Saya mengalami
banyak kilas balik tentang perang tersebut.
I contacted Larry and we had a good talk that evening.
I found out that he also had flashbacks of the war, just like I did.
We didn't know our connection, but somehow we were tied together.
He encouraged me to go the the 135th Anniversary reenactment of
Gettysburg. When the time came, I
went and was trying to find Larry.
Nobody knew him in the first place that I checked.
So, I prayed to God and was directed to a spot in the middle of a
confederate camp. It turned out that
Larry wasn't there, but his brother was.
His brother told me that Larry couldn't make it because he was allergic
to the wool suit. I was having a lot
of flashbacks.
Saya segera menelepon Larry ketika sudah sampai di rumah, saya
beritahu dia bahwa saya memaafkan dia sebab ternyata dialah tentara yang memberi
perintah untuk membantai batalionku dan yang mengambil pedangku. Seketika itu
juga luapan emosi Larry terlepas keluar melalui percakapan telepon. Itu adalah
saat-saat yang sangat mengharukan. Dalam kehidupan ini, tidak ada kata terlambat
untuk saling memaafkan.
When I got home, I immediately called Larry.
I told him that I forgave him, as he was the soldier who ordered that my
battalion be slaughtered and who took my sword.
Larry burst into a mighty emotional release over the phone.
This was such a moving moment.
It is never too late to forgive - in this life or from another.
Gadis yang bernama Katie
Kepada saya diminta bantuan untuk memakai kelebihanku untuk
membantu polisi menemukan seorang pembunuh. Saya bersyukur kepada Tuhan bahwa
saya sudah diberikan kesempatan untuk membesarkan anak-anakku dan buat segala
berkat yang telah saya terima.
I was asked to use my psychic gifts to help police find a murderer.
I thank my God for letting me raise my kids and all the blessings that he
let me experience.
Yang terakhir ini ketika saya terlibat untuk mengungkapkan kasus
hilangnya seorang gadis di daerah danau Moose di Minnesota. Saat itu saya
bekerja di Cincinnate Ohio. Saudara saya menelepon saya tentang kasus tersebut,
ketika dia menyebutkan nama gadis tersebut, saya mengalami penglihatan akan si
pembunuh tersebut dan bagaimana dia melakukannya. Atas saran saudaraku itu, saya
menelepon polisi setempat, mereka menjawab bahwa mereka akan menghubungiku jika
memerlukan bantuan.
The last one was working on a missing girl case in Moose Lake, Minnesota. I was
working in Cincinnati, Ohio at the time, and my brother called me up about a
girl missing in Moose Lake, as he
was telling me her name I was able to see the killer and exactly how he did it.
My brother told me to call the police up there and I did, they said if they need
help they will call me!
Setelah beberapa minggu, saudaraku itu kembali meneleponku
menanyakan apakah saya sudah menghubungi polisi dan saya beritahu kepada dia
jawaban polisi tersebut.
Kemudia dia memberikan suatu nomor telepon
kepada saya dan saya hubungi. Saya bertanya apakah nomor tersebut adalah nomor
telepon bantuan untuk kasus Katie Poirier dan mereka jawab, “Iya, betul”.
Kemudian saya memberitahukan semua penglihatan tersebut secara terperinci dan
memberitahukan bahwa dia menikamnya dia tujuh kali, melakukan perbuatan asusila
terhadapnya, kemudian memotong-motongnya dengan gergaji mesin dan membakarnya di
tempat pembakaran. Besoknya dia menggali lobang untuk menanam abunya di daerah
yang tanahnya berlumpur.
After a few weeks, my brother called me again and asked if I called the cops.
I told him what they said, he said to call this number, so I did.
I asked them if this was a help number for Katie Poirier they said,
"Yes." I told the person everything
I seen in detail, including that he stabbed her 7 times, raped her, then cut her
up with a chain saw and burned her in a barbecue pit at his home.
That the next day he took a post hole digger and buried the ashes over an
area of bog.
Ibu yang menerima telepon tersebut mulai menangis dan berkata
bahwa dia adalah orangtuanya Katie. Dia memohon saya untuk membantu menemukan
dia dengan tawaran uang berapapun. Saya beritahu dia bahwa saya tidak menerima
bayaran, apa yang saya dapat dengan tanpa membayar juga harus kuberikan tanpa
menerima bayaran. Saya meminta dia untuk mengirimkan saya baju dan kaus kaki
milik anak gadisnya tersebut.
The lady started crying , and said she was Katie’s mom.
She begged me to help find her girl and said she would pay any amount of
money. I told her that I don’t
charge money, that I believe what comes free must also go free.
I asked her to mail me a shirt and a sock belonging to her girl.
Kemudian saya pergi mengemudi sejauh 900 miles
(1500 km) tanpa membawa peta
dan terhenti tepat 2 blok dari rumah si pembunuh. Saya merasa ada energy yang
membuatku berhenti di situ, di sudut suatu persimpangan jalan berkerikil, saya
menelepon nomor tersebut lagi dan memperkenalkan diri dan posisi dimana saya
sedang berhenti. Yang mengangkatnya adalah saudara Katie yang bernama Pat. Dia
berkata bahwa saya berada hanya 2 blok dari rumah si pembunuh tersebut. Saya
meminta dia untuk datang dan sama-sama pergi 2 blok berikutnya dan tiba di
tempat jalur keluarnya mobil si pembunuh tersebut. Saya rasakan energy yang
paling negative dalam hidupku, rasanya saya mau muntah dan bulu tangan dan
kudukku berdiri merinding.
I drove 900 miles with no map. I
ended up 2 blocks from the killer's home.
The energy stopped at a corner gravel road intersection, I called the
number and said who I was and where I ended up.
The person who answered was Pat, Katie’s brother.
He said, you're 2 blocks from the killer's home.
I asked him to come and take me the next 2 blocks as we got in front of
the drive way of the killer. I felt
the worst energy in my entire life!
I felt like throwing up and the hair was standing up on my arms and my neck.
Saya mengambil photo-photo dari semua arah di sekitarku. Betapa
Pat sangat terkejut melihat pengaruh pekarangan tersebut terhadapku. Saya
melihat kereta gandeng, lapangan dan tempat pembakaran tempat dia membakarnya,
dia berkata orang pemilik pekarangan tersebutlah yang telah membunuh saudarinya.
I took photos with my camera all around me.
Pat was shocked on how the property affected me.
I see the trailer and the yard and the pit where he burned her, and said
this is the man that killed his sister.
Kemudian pada hari itu saya mengunduh photo-photo yang saya ambil
dan saya terkejut, kamera saya ternyata menangkap gambar iblis bertanduk dan
gambar muka si Katie dengan tulang tengkorak sebelah kiri yang terbuka. Saya
meminta Pat untuk datang untuk melihat apa yang telah saya temukan. Dia sangat
terkejut dan berkata, “Tolonglah tunjukkan kepada ibuku.”. Besoknya, saya pergi
untuk menunjukkan gambar tersebut kepada ibunya yang bernama Pam. Ketika saya
sampai di rumahnya, dia menangis dan berkata, “Saya membenci Tuhan karena hal
ini”. Saat itu saya tahu apa yang harus saya akan katakan, “Pam, tidak ada
keterkaitan Tuhan dengan pembunuhan ini”. Sambil meminta dia untuk melihat photo
tersebut, saya bertanya, “Memangya Tuhan itu punya tanduk? Ini adalah pekerjaan
si setan.” Beberapa bulan kemudian, orang yang bernama Blom dituntut atas kasus
pembunuhan Katie, akan tetapi jasadnya tidak pernah ditemukan, tetapi mereka
menemukan potongan kecil tulang rahang dan sebuah gigi di tempat pembakaran
pekarangan tersebut yang menjerat dia
atas pembunuhan itu.
Later that day, I downloaded my photos and it shocked me.
I caught a demon in the road with horns and a photo of Katie’s face with
a skull over the left side. I called
Pat and asked him to come look at what I had.
He was shocked, and said, "Would you please show my mom?"
The next day I went to show Pam, the mother.
As I went into her house she was crying, and said, "I hate God for this!"
At that time I knew what to say. I said, "Pam, God had nothing to do with
this murder." I asked her while
looking at this photo, "Does God have horns?
This is the work of Satin."
Weeks, months later Blom was convicted of Katie’s murder with no body found, but
they did find a small peace of jaw bone and a tooth in the barbecue pit at the
property and that put him away for the murder.
Yang menyedihkan adalah saya lihat bahwa iblislah yang sebenarnya
telah melakukan pembunuhan tersebut dengan memperalat tubuh Blom sebagai untuk
melakukan aksinya. Ketika iblis itu tidak lagi bisa memakai tubuh Blom, dia
meloncat keluar dan berdiri di jalan-jalan untuk memasuki dan mengambil kendali
atas jiwa yang lemah. Masalah yang sebenarnya tidaklah berhenti, sebab polisi
tidak akan bisa menahan iblis di dalam ruang penjara. Saya membuat halaman web
untuk Katie dengan dua buah photos di bagian bawah. Dalam photo tersebut, di
antara dua jejak roda kelihatan ada
sesuatu menyerupai jelly yang memiliki tanduk. Pada photo yang berada di bagian
atas, di bagian kanan yang ada pagar warna putihnya kelihatan wajah Katie dengan
tengkorak yang terbuka di sebelah kiri, mengerikan, tetapi saya masih melayani
Tuhan, bersyukur buat kesempatan yang diberikanNya untuk memeliharan anak-anakku.
http://murderpedia.org/male.B/
The sad thing is that I seen the demon that really did the murder and used
Blom’s body to do its acts. When it
could not use Blom any more, it jumped out and was standing in the driveway for
another weak soul to control. The
true problem was never stopped; cops can’t put demons in jail cells.
I made a web page for Katie with the 2 photos on the bottom in the photo
look between the tire tracks see the horned jelly looking thing, the top photo
look to the right over the white fence and see the face of Katie with a skull
over the left side, scary, but I am still working for my God, thankful that he
let me raise my kids.